Sabtu, 16 Februari 2013

*Urusan perasaan, perasaan dan perasaan by Tere Liye

Saya akhirnya menulis tentang ini, sebenarnya akan lebih baik jika kalian berproses menemukan pemahaman ini, proses yg kelok-kelok, terjaga, penuh kehormatan, selamat tiba di ujungnya. Itu akan lebih spesial, membekas, lantas mengenang semuanya sambil tertawa, ah, dulu ternyata semua itu lucu ya.

Tapi baiklah, karena page sy ini persentase anggota remaja hingga usia 22-nya tinggi sekali, dan jika sy tdk hati2, malah bisa salah paham, ada yg seolah2 mendapatkan pembenaran, maka akan sy rangkum beberapa poin penting urusan perasaan menurut versi tere liye (yg akan kalian jumpai paralel konsepnya dgn di novel, buku2).

1. Jatuh cinta itu manusiawi. Urusan perasaan, urusan membolak-balik hati itu adalah milik Allah. Boleh jatuh cinta? Ya boleh, tidak ada ulama dari mazhab manapun yg melarang jatuh cinta lawan jenis, mengharamkannya. Apalagi, duhai, seperti terjatuh, kita tdk pernah tahu kapan jatuh cinta itu terjadi. Tiba2 perasaan itu sudah mekar tak berbilang.

2. Lantas, kalau kalian jatuh cinta, so what? Nah, ini bagian yg menariknya. Kalian mau menyatakan perasaan itu? Lantas so what? Kalian mau dekat2 dgn seseorang itu? Kalian mau telpon2an, tahu dia sedang apa, apakah bisulnya sudah sembuh, apakah panunya tidak melebar, apakah konstipasinya sudah hilang, sudah bisa ke belakang? Kebanyakan di usia remaja, hingga 20-an something, lantas kemudiannya ini yg tidak jelas. Pacaran? Tidak pacaran? Langsung menikah?

3. Ketahuilah, kita hidup dalam norma2, nilai2, batasan2 yg harus dihormati. Kecuali kalau kalian menolak norma2, nilai2, batasan2 tersebut, silahkan (dan berhenti sudah meneruskan membaca notes ini, karena kalian sudah tdk se-zona waktu lg dgn tulisan ini). Itu benar, memiliki perasaan itu kadang serba salah, makan tak enak, tidur tak enak. Itu benar, ada keinginan utk tahu apakah seseorang itu balik menyukai, keinginan utk bilang, cemas nanti dia digaet orang. Tapi kalau hanya ini argumen kalian, oh dear, orang2 sakau, ngobat, lebih tersiksa lagi saat dipisahkan dr hobinya tersebut. Mereka bisa mencakar2, bahkan melukai diri sendiri hingga begitu mengenaskan dan (maaf) is dead. Sy rasa, seingin apapun kalian jumpa dia, paling cuma nangis, tidak akan mati. Itulah kenapa hidup kita ini punya peraturan, agar semua orang bisa punya pegangan, selamat dr merusak dirinya sendiri. Sy tdk akan menggunakan dalil2 agama dalam notes ini--karena orang2 yg pacaran, kadang risih mendengarnya. Jadi kita sama2 kuat, sy pakai logika kalian sj.

4. Tapi saya harus bilang agar lega, bagaimana dong? Ya silahkan saja kalau mau bilang. Tapi camkan ini baik2, cinta sejati adalah melepaskan. Catat itu baik2, tanyakan pd pujangga kelas dunia, hingga pujangga amatiran narsis tere liye, semua bersepakat, cinta sejati adalah melepaskan, lepaskan dia jauh2, maka kalau memang berjodoh, skenario menakjubkan akan terjadi. Jadi? Kalau kalian belum jelas so what-nya, lantas kemudian mau apa setelah bilang, maka mending ditahan, disimpan dalam hati. Tuhan itu mendengar, bahkan desah tersembunyi anak manusia di pojok kamar paling gelap, paling sudut, di salah-satu kampung paling terpencil, paling jauh dari peradaban, paling tdk ada aksesnya. Jodoh itu misteri. Kalau nggak pakai usaha, nanti nggak dapat, gimana dong? Tentu saja usaha, tapi bukan dengan pacaran. Usaha terbaik mencari jodoh adalah: dgn terus memperbaiki diri. Nggak paham, kok malah aneh, malah disuruh memperbaiki diri. Ya itulah, dalam banyak hal, kalau kita nggak nyambung, memang nggak ngerti. Misalnya, banyak orang yg mikir kalau mau dapat ikan itu harus mancing di sungai. Padahal sebenarnya sih, kalau mau ikan, ya tinggal pergi ke pasar ikan. Lebih tinggi kemungkinan dapat ikannya--asumsinya punya uang.

5. Tapi apa salahnya pacaran? Boleh2 saja dong? Saya justeru merasa lebih semangat, lebih kreatif, lebih apa gitu setelah pacaran? Nah itu dia, kalian benar2 menyimpan bom waktu jika meyakini pacaran itu memberikan energi positif. Pacaran itu bentuk hubungan, dan sebagaimana sebuah bentuk hubungan antar manusia, posisinya rentan rusak, gagal, dan binasa. Boleh jadi betul, riset canggih akademik membuktikan orang2 pacaran bisa memperoleh motivasi baik, tapi saya, tidak akan memilih menggunakan 'pacaran' sbg sumber energi, mengingat sifatnya yg temporer sekali. Mending sy milih kekuatan bulan, jelas2 bulan itu sudah ada milyaran tahun, pacaran paling mentok hitungan jari tangan bertahannya.

6. Baik, baik, lantas kalau tidak boleh pacaran, gimana dong? Kongkretnya apa yg harus sy lakukan? jawabannya mudah: Tidak ada yg perlu dilakukan. jatuh cinta, alhamdulillah, itu berarti tanda kita normal. lantas? Biarkan saja. Sibukkan diri sendiri dgn hal2 positif, isi waktu bersama teman2, keluarga. Belajar banyak hal, mempersiapkan banyak hal. Hanya itu. Nggak seru, dong? Lah, memangnya kalau pacaran seru? Paling juga cuma nonton ke manalah, pergi kemanalah. Pacaran itu seolah seru, karena dunia telah menjadi etalase industri entertainment. Pesohor2 menjadi teladan--padahal akal sehat siapapun tahu itu bahkan rendah sekali nilainya. Dari jaman batu, hingga kelak dunia ini game over, pegang kata2 saya: menghabiskan waktu bersama orang tua, kakak, adik, teman2 terbaik selalu paling seru. Apalagi jika ditambah dgn terus belajar, produktif, dsbgnya.

7. Lantas bagaimana sy melewati masa2 galau ini? Lewati seperti kebanyakan remaja lainnya. Lurus. Boleh kalau kalian mau menulis diary tentang perasaan2 kalian. Boleh galau menatap langit2 kamar. Boleh cerita2 curhat sama teman dekat dan orang tua. Boleh, tapi ingatlah selalu perasaan itu punya kehormatan. Kalian pasti sebal kan lihat teman sekelas yg tiba2 datang ke sebuah pesta ultah (padahal dia tidak diundang), sudah tdk diundang, makannya paling banyak, teriakannya paling kencang, paling gaya, norak, tidak tahu malu. Nah, ada loh--bahkan banyak-- orang2 yg tdk sadar kalau dia sebenarnya juga norak dan tidak tahu malu dalam urusan perasaan. Ya, kita sih kadang tdk merasa kalau sudah genit, ganjen, lebay. Sy tahu, istilah menjaga kehormatan perasaan ini boleh jd susah dipahami, tapi itu nyata, orang2 yg bisa menjaga perasaannya, maka se galau apapun dia, sesengsara apapun dia menanggung semua perasaan, besok lusa, kemungkinan untuk tiba di ujungnya dgn selamat akan lebih besar. Jangan coba2 berdua2an, jangan coba2 pergi kemanalah hanya berdua, bergandengan tangan, dsbgnya. Itu benar2 menghabisi kehormatan kalian.

8. Nah, bersabarlah. Tunggu hingga kalian memang telah siap. Jika sudah yakin, silahkan kirim sinyal2, menyatakan perasaan, lantas silahkan libatkan orang tua. Btw (masih ngeyel), tapi banyak juga orang2 yg menikah tanpa pacaran bercerai, kok. Dan sebaliknya, orang2 yg pacaran malah langgeng? Itu benar. Sama benarnya dgn banyak orang2 yg mabuk2an, ngobat, tetap saja umurnya panjang. Eh, ada tetangga, alimnya ampun2an, malah meninggal lebih dulu. Harusnya kan kalau mereka melanggar peraturan, langsung ada petir menyambar. Menikah, membina keluarga, langgeng atau tdk, bahagia atau tidak, boleh jadi tdk ada korelasinya dgn pacaran atau tidak. Kita mungkin tdk pernah tahu misteri ini, tapi dengan menjalani prosesnya dgn baik, mengakhirinya dgn baik, semoga fase berikutnya berjalan dgn baik.

Sy konsen sekali masalah pacaran ini, karena sy tdk ingin kalian menghabiskan masa2 penting kalian utk urusan perasaan yg sebenarnya di usia kalian tdk penting2 amat. Dan sy harus bilang, orang2 yg paham, mengerti benar bahwa pacaran adalah pintu gerbang pergaulan bebas. Itu mengerikan. Masa' kalian mau dekat2 dengan pintu yg ada tandanya 'pergaulan bebas'. Saya bisa menjaga diri kok, tenang saja. Well, rasa2nya tidak ada orang di muka bumi ini, di zaman sekarang, yg bisa bilang dia sempurna bisa menjaga dirinya. Kalau bisa, maka setan akan gigit jari.

Sy membuat beberapa novel tentang perasaan, semoga itu bisa menjadi salah-satu alternatif kalian memahami beberapa poin di atas, hidup ini memiliki batasan2 yg tdk bisa dilanggar, bahkan sekuat apapun cinta tsb. Selalu ambil sisi positif dlm cerita2 tsb, lihat dr sudut pandang berbeda, maka boleh jd kalian akan menemukan pemahaman baru yg baik. Bukan sebaliknya, mengambil yg bisa memberikan argumen buat kalian--karena namanya novel, tentu sj sy harus memasukkan tokoh2 buruk, jahat. Sy juga menumpahkan banyak postingan soal ini, konsen saya.

Sy benar2 tdk bisa melakukan hal yg lebih kongkret dalam urusan ini, selain dgn tulisan2. Tapi itu hanya tulisan2. Itulah kenapa sy sangat menghormati guru2, orang2 dewasa, orang tua di sekitar remaja yg lebih kongkret, secara terus menerus menanamkan pemahaman itu ke remaja2 mereka. Dan di atas segalanya, yg akan membuat itu berhasil atau tidak, adalah kalian sendiri.

Mari kita janjian, yuks, hari ini, 13 September 2012, maka dua puluh tahun lagi, 2032, kalau umur kita panjang, dan kalian masih ingat postingan ini, kenanglah kembali masa remaja, masa usia 20-an something kalian. Rasa2nya sy bisa menebak, kalian akan nyengir mengingatnya. Boleh, nanti tiba2 mengirimkan email ke saya, Bang tere, sy masih ingat postingan 20 tahun lalu itu--asumsi sy masih ber narsis ria di mana2. Dan Bang tere ternyata salah. Boleh. Atau kalau sebaliknya, tentu saja boleh, kirim email, bilang, ternyata Bang tere benar.

http://www.facebook.com/darwistereliye/posts/505646082819298

Kamis, 14 Februari 2013

4 Macam Tipe Manusia

Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri ramah hangat dan penuh humor dan responsive. Tipe Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya. Orang Sanguin adalah orang yang suka bergaul dan spontan. Mereka jarang kwatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dari hari-hari yang dilaluinya dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat , mereka menafsirkan kejadian –kejadian yang ada dengan cepat. Kadang-kadang mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi dari pilihan itu atau tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan yang sangat dominan didalam segala sesuatu, sehingga mereka cenderung membuat keputusan-keputusan yang bersifat emosional. Belajar dari pengalaman, keputusan-keputusan yang bersifat emosional hampir selalu merupakan keputusan-keputusan yang buruk.
Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
Tipe Kolerik
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Tipe Melankolik
Tipe yang paling berbakat dari semua tipe adalah tipe Melankolik sekalipun mereka tipe paling akhir yang menghargai bakat mereka sendiri. Tipe Melankolik mempunyai sifat dasar yang tertutup. Mereka sering mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan bersifat estetis yang mendalam sehingga mereka lebih menghargai seni dibandingkan dengan perangai yang lainnya. Tipe Melankolik cenderung suka murung dan mudah putus asa. Orang Melankolik dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai lainnya. Mereka adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri, serius, dan takut akan kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti, hidup dengan tantangan atau visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi jarang dapat menghasilkan sendiri.
Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
Tipe Plegmatik
Tipe Plegmatik merupakan orang yang tertutup yang sangat diam, tidak menuntut kalem dan lambat. Mereka tidak pernah menjadi gelisah membuat malu diri mereka sendiri dengan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah mereka katakana. Mereka jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti orang lain. Orang plegmatik merupakan orang yang sangat baik dengan sifat yang bahagia dan menyenangkan. Banyak yang dari mereka sangat lucu karena mereka mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat diplomat dan pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang Plegmatik merupakan teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka yang utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka.
Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
sumber:
1.http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/mengenal%20tipe%20kepribadian%20dan%20kesadaran%20manusia.pdf
2. http://www.gobatak.com/artikel_detail.php?itemid=h_1141702427

Rabu, 13 Februari 2013

Kepompong Kecil Milik Bunda



Sebut saja namanya Aisha, gadis kecil yg masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar, sedang meyeruput es yg baru ia beli di kantin. Dengan jilbab yg mencong ke kiri dan sepatu hitamnya, ia  menyusuri arah jalan pulang. Aisha sedang menggerutu kesal
"Huh, minta tolong... dia saja suka pilih-pilih teman, pun saat aku minta tolong saat itu dia tidak mau membantu. Bahkan berteman denganku saja ia tak mau…" gerutunya kesal dan cemberut sambil menendang-nendang bebatuan dihadapannya.
Angin siang itu begitu kencang, mengibaskan jilbab yg dikenakannya. Makin mencong saja jilbab itu. dan makin jeleklah raut wajahnya. Hatinya berkecamuk menentukan pilihan yang sulit.
 "Bantu… nggak-bantu-nggak… Haduh tapi kata bunda klo kita menolong orang, hidup kita akan selalu dimudahkan Allah".
Rasa emosi yang diperdaya dan dibisiki oleh setan membuat ia tanpa sadar lupa membaca doa. Memang terkadang hal kecil yg berarti besar sangat mudah dilupakan seseorang. Begitu sesampainya di rumah, bunda mendapati buah cintanya yang pulang dgn raut wajah kusut dan ditekuk. Lalu bunda menyapanya dgn hangat.
"Eh… Humaira, sudah pulang." Begitulah sapaan akrab bunda padanya. Panggilan itu berarti (yang pipinya kemerah-merahan). Nama ini merupakan panggilan Nabi Muhammad SAW kepada istrinya, Aisyah R.A.
"Kok pulang kesal begitu. Ada apa tadi di sekolah?" tanya bunda sambil memegang lengan Aisha yg menyalaminya. Dengan lembut bunda mengusap ubun-ubun Aisha, seraya mengangkat dagunya yg tertekuk. Seketika ada rasa hangat dan nyaman berdesir di hati Aisha.
"Nggak, ga ada apa-apa kok bun.." bohong Aisha pada bunda.
"Yakin...? Aisha ciyus, miapah?" goda bunda pada gadis kecilnya.
"Ah,bunda... kayak anak alay". ujar Aisha, merajuk manja di dekapan bunda yg sedang memangkunya.
"Bunda... aisha mau tanya..." tanya aisha ragu.
"Emm. Bunda ga mau jawab".  goda bunda lagi sambil tersenyum nakal ke arah putrinya.
"Ahh... bunda... jail…" cubitan kecil Aisha mendarat di hidung bundanya sehingga menimbulkan bercak merah di hidung putihnya.
"Bunda.. kalau ada yang..." pertanyaan itu menggantung di sudut bibir Aisha. Ketukan tiga kali di depan rumahnya membuatnya tak dapat melanjutkan kata-katanya.
Bunda menurunkan Aisha dari pangkuannya seraya berkata "Sebentar ya sayang..."
"Ishh, siapa sih? Ganggu aku sama bunda aja!" ketukan pintu itu membuat Aisha geram dan mengepalkan tangannya ke udara.
Aisha mengintip dari balik ruang tengah. Bibirnya tertarik ke atas sehingga membentuk sudut asimetris.
Meskipun sedang kesal, wajahnya tetap imut bila sedang marah. "Itu kan… tetangga yg suka menggunjing bunda. Mau ngapain dia menginjakkan kakinya disini? Ishhh. Bikin aku sebel aja."
Aisha mencuri dengar dengan seksama. Kedua tangannya terlipat di dada dan berkali-kali ia menghentakkan kakinya ke lantai dan berkata: "Duh, pinjam uang lagi. Gak tahu malu… dasar muka tembok.” entah didapat dari mana kata-kata tersebut.
Ia lalu mendengus kesal saat melihat bundanya berlari kecil ke arah kamar dan kembali ke depan dengan sepucuk amplop di tangan. Setelah selesai memberikan amplop itu, bundanya lantas kembali memandang putrinya yang masih berdiri mematung di sudut ruangan tengah. Dengan tangan yang masih lelah sehabis mencuci pakaian, bunda menggendong putrinya kecilnya tinggi-tinggi.
"Ayo... tadi mau tanya apa?" tanyanya demikian.
"Emm. Sebelumnya aku mau tanya. Kok bunda mau sih nolong orang yg udah..."
Bundanya tersenyum dan menghela nafas berat kala menggendong matryoshka kecilnya. Udara siang ini terasa sangat sejuk. Hanya awan mendung yang memayungi tanpa basuh hujan. Sekawanan burung gereja hinggap di atap rumah, mematuk-matukkan paruhnya ke atas genteng.
"Masih ingat cerita tentang Rasulullah yang dihina, dicaci, diludahi, bahkan dilempari kotoran oleh seseorang ketika Rasulullah melintasi jalan ke masjid? Bunda balik bertanya mencoba membangun ingatan tentang cerita yang pernah ia ceritakan kepad Aisha.
"Umm… iya masih inget." Aisha mengangguk mantap.
"Bahkan malaikat Jibril saja muntap atas penghinaan yang dilakukan orang tersebut." lanjutnya.
"Apakah nabi dendam pada orang itu?" Pertanyaan bunda dibalas dengan gelengan kepala Aisha.
"Nah. sekarang sudah paham kan kenapa bunda berlaku demikian terhadap tetangga kita tadi?" lagi-lagi Aisha tak menjawab dengan kata. Hanya anggukan kepalanya mengisyaratkan tanda ia mengerti.
"Bahwa kita… tidak boleh menaruh dendam pada seseorang. Meskipun orang tersebut telah berbuat jahat pada kita." ucapnya dgn suara cadel dan senyum yang memaksa. Memamerkan gigi depan yang ompong dua bersisian. Isi kepalanya masih bingung menerima hal yang sulit dicerna seorang anak berumur 7 tahun. Mengapa perlakuan buruk seseorang harus dibalas dengan kebaikan. Tanpa pikir panjang seketika pikirannya berkelebat pada sebuah rentetan kalimat dibuku cerita yg pernah ia baca. Buku tersebut merupakan hadiah terakhir dari sosok Ayah yang tidak akan pernah ia lihat lagi selama-lamanya. Ayah yang selalu mengimami Aisha ketika ia baru mulai belajar sholat.
Kutipan buku tersebut bersisi: Memberilah sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya.
Eh tapi kutipan ini ada kaitannya tidak ya dengan apa yg dilakukan bunda tadi? relung hatinya menimbulkan tanda tanya dalam. Lalu ia serap apa saja yg mampu diterima olehnya. Kemudian ia menyimpulkan. Emm, mungkin kita harus menolong orang semampunya, bahkan sebanyak-banyaknya. Tidak peduli sejahat apapun orang tersebut. gumamnya dalam hati.
Aisha masih melamun, tercenung mengolah dan menghubungkan kejadian tadi ke dalam cerita nabi dan juga buku yang pernah ia baca.
"Lho... kok bengong? Terus tadi mau tanya apa? lanjutnya kembali.
"Oh. gak jadi bunda. Pertanyaan yang mau ditanyakan sudah terjawab." jawab Aisha sambil menyunggingkan senyum.
Jawaban Aisha disambut dengan kebingungan di raut wajah bunda. Akan tetapi hatinya yakin bahwa putrinya sedang belajar sesuatu yang berharga. Mencerna sesuatu yg mungkin sangat sulit diterima olehnya. Oleh seorang anak yang masih sering menelusukkan ibu jarinya ke dalam mulut. Kelak ia yakin, hal ini akan sangat berguna di kehidupannya mendatang. Agar lebih  mengerti arti berbagi, memberi tanpa harus dipinta terlebih dahulu, tidak menaruh dendam, dan belajar mengikhlaskan sesuatu.
Hari berikutnya…
Senja menjelang dalam rindang rimbunan pepohonan yang menyembul dibalik celah dedaunan. Kicauan burung yang hinggap di atasnya menambah suasana asri di depan bangunan rumah sederhana. Aisha sedang asyik bermain dengan sekawanan kupu-kupu warna-warni di halaman rumahnya. Ia berlari-lari kecil mencoba menangkap salah satu kupu-kupu yang berterbangan yang berwarna kuning keemasan. Namun perhatiannya beralih pada kepompong yang bergantung di ranting pohon. Aisha berfikir bahwa mahluk di dalamnya sedang beristirahat dengan tenang. Ia tidak tahu bahwa di dalam kepompong tersebut terjadi proses perubahan antara ulat menjadi kupu-kupu. Kepompong ini seperti rahim tempat bayi berkembang sempurna dan akhirnya siap dilahirkan. Ketika sedang asyik memperhatikan kepompong tersebut, Aisha dikejutkan oleh kedatangan Kiera yang sudah tiba di depan pintu rumahnya. Beberapa lama kemudian…
Bunda melihat Aisha sedang meminjamkan sepasang sepatu pada temannya. Bunda menghampiri keduanya dan Aisha menoleh ke hadapan bunda.
"Bunda, boleh ya sepatunya dipinjam untuk Kiera. Soalnya sepatunya dia basah karena banjir..."
Kiera yg berdiri di depan pintu dengan malu dan sedikit manja melenguh mencoba merangkai  kata.
"Maaf ya Aisha, klo aku suka ga mau temenan atau main sama kamu… tapi ternyata kamu malah baik sama aku. Kan aku udah..." nada suara Kiera terdengar melemah dan menyesal.
Bunda memotong kalimat Kiera sambil menyibak poni yang menggayut jatuh menutupi sebelah mata Kiera.  
"Oh… iya gak apa-apa sayang. Sudah diterima aja ya sayang…" ujar bunda lembut menyeka poni Kiera yang berjatuhan lalu turun mengelus pipinya yang chubby menggemaskan.
Kiera segera pamit setelah mendapat apa yang ia butuhkan. Bunda tersenyum bangga pada putrinya. Jadi hal ini yang ingin ditanyakannya kemarin. Dan hal ini pula yang membuatnya pulang sekolah dgn berwajah muram. Namun hari ini berubah menjadi sebuah ketulusan nan lega yang terlukis dalam air muka Aisha yang mungil. Tak ada lagi wajah yang terlipat seperti dompet tanggung bulan. Hari ini ia belajar sesuatu yang sangat berharga. Tentang keikhlasan dan ketulusan yang mungkin orang dewasa pun acap kali alpa akan hal ini. Mereka orang dewasa yang cendrung menuruti ego yang terpendam. Membalas sebuah perlakuan buruk dengan sesuatu yang jauh lebih setimpal lagi, lebih dari apa yang pernah dilakukan oleh orang tersebut terhadapnya. Aisha layaknya kepompong kecil yang sedang tumbuh berkembang dalam dekapan hangat bunda. Untuk dapat mengepakkan sayapnya dengan bebas ia perlu belajar sesuatu. Sebelum mencapai atau menjadi seseorang yang mulia di hadapan Allah, dirinya harus melalui serangkaian pemahaman kecil yang cukup berat di usianya yang terbilang masih cukup kecil.
Aisha kembali berlari-lari mengejar kupu-kupu menggemaskan yang sedang rehat di hamparan sajadah rerumputan hijau. Tangan kecilnya terentang ke depan, menggapai kupu-kupu yang tak kunjung ia dapat. Larinya makin kencang, begitu semangatnya ia berlari sehingga tersandung sebuah batu.
“Bunda aku jatuh…” Aisha langsung terisak. Hidungnya kembang kempis memerah.
“Kayak ada yang panggil bunda, tapi kok orangnya gak ada…” bunda celingak-celinguk.
“Bundaaaaa…” teriak Aisha makin kencang lagi dalam isaknya.

Life is about forgiving
Life is about sincerity
Life is about giving…
without hoping something in return
only pursuit of Allah’s pleasure (keridhoan Allah).

Sabtu, 02 Februari 2013

Too often we don’t realize what we have until it’s gone. Too often we are too stubborn to say, “I’m sorry, I was wrong.” Too often it seems we hurt the ones closest to us by letting insignificant issues tear us apart. Appreciate what you have, who loves you and who cares for you. You’ll never know how much they mean to you until the day they are no longer beside you!

Jumat, 01 Februari 2013

south Ƙօɾҽɑ。샤 이 니 ♡